Selasa, 01 Juni 2010

Tips awal membuka warung kelontong

Usaha warung kolontongan saat ini masih menjadi salah satu jenis usaha yang patut dilirik untuk dicoba. Walaupun persaingan sangat ketat dan keuntungan yang relatif kecil. Tapi usaha ini mempunyai rotasi perputaran uang yang cepat serta banyaknya jenis barang dagangan yang bisa dijual sehingga keuntungan kecil dari setiap jenis barang bisa jadi lebih besar dengan banyaknya jenis dagangan yang terjual. Pada postingan kali ini saya akan lebih menekankan strategi berdagang dengan prinsip profesional. Saya mengenal 2 prinsip dagang yaitu prinsip profesional dan prinsip kekeluargaan. Prinsip dagang dengan kekeluargaan, menurut saya adalah prinsip dagang yang banyak dilakukan oleh warung-warung yang ada dilingkungan tempat tinggal dimana konsumennya 90 % adalah tetangga atau orang yg dekat dengan warung kita. Prinsip ini baik apabila dilihat dari sudut kemanusiaan, karena kita menjalankan warung dengan 75% hati nurani dan 25% perhitungan dagang, akan tetapi akan dirasa kurang baik apabila dilihat dari prinsip profesionalisme. Disini saya sangat menekankan bahwa ada saatnya kita jadi pedagang, ada saatnya kita jadi dermawan dan ada saatnya kita beribadah nah inilah prinsip dasar berdagang secara profesional. Prinsip dasar ini harus slalu anda ingat karena akan menjadi pedoman anda ketika memutuskan suatu situasi yang akan banyak anda hadapi ketika berdagang. Prinsip mana yang akan dipilih untuk dijalankan, itu semua terserah anda. Cuma akan saya kasih gambaran untuk perbandingan dari 2 prinsip tersebut. Apabila tujuan anda berdagang adalah hanya untuk sekedar mengisi waktu dan tidak punya target tertentu, maka saya sarankan anda untuk berdagang secara kekeluargaan. Anda tidak perlu menerapkan kedisiplinan dan ketertiban managemen, anda biarkan warung anda berjalan dengan natural dan apa adanya, dan saya pun tidak bisa memprediksi bagaimana nantinya warung anda. Semua nantinya akan anda rasakan sendiri dan anda pulalah yang nantinya akan menilai sendiri usaha dagang anda.Tetapi jika tujuan anda berdagang adalah untuk mendatangkan keuntungan dan anda ingin usaha anda berkembang dan sukses, maka anda harus menjalankannya dengan prinsip profesional. Dalam prinsip profesional, anda dituntut untuk mengatur usaha anda dengan tertib dan disiplin. Tertib dan disiplin secara teori akan lebih mudah dipelajari tetapi akan dirasa sulit untuk dilaksanakan dilapangan. Menurut pengalaman saya prinsip profesinal akan mengalami banyak hambatan dalam penerapannya jika kita membuka usahanya dilingkungan tempat tinggal kita, tetapi akan lebih mudah dalam penerapannya jika kita membuka usahanya bukan di lingkungan tempat tinggal kita. Saya dapat dengan pasti menyimpulkan hal ini karena saya sudah mengalaminya. Memisahkan antara tempat tinggal dan tempat usaha jika dilihat dari segi kejiwaan pun, akan terasa banyak manfaatnya. Ketika suatu hari kita merasa cape setelah berjualan seharian maka kita bisa pulang dan bisa beristirahat dengan tenang dirumah anda tanpa takut diganggu oleh urusan-urusan yang anda tinggalkan ditempat usaha sehingga dengan demikian otomatis anda akan terhindar dari stress, tetapi coba bayangkan jika tempat tinggal anda adalah juga merupakan tempat usaha anda, maka secara tidak langsung anda berjualan selama 24 jam, lantas kapan anda beristirahat apakan anda mempunyai kekuatan fisik dan mental untuk bisa berdagang dengan cara ini. Untuk membuat usaha kita maju, saya lebih menekankan kita membutuhkan waktu yang berkwalitas bukan kwantitas waktu.
Tips yang saya tulis ini bukanlah sebuah keharusan tetapi sekedar berbagi pengalaman saja. Ini merupakan tahap dasar aja bagi anda yang berniat buka usaha warung kelontongan, teori- teori ini mash bisa kita kupas lebih luas. Jangan pernah takut untuk bersaing dalam berdagang, selama persaingannya sehat maka kita akan sama-sama belajar untuk bisa lebih maju. Semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat.

Tips berdo'a yang mendatangkan ketenangan

TIPS BERDO’A YANG MENDATANGKAN KETENANGAN
Dari pengalaman hidupku Oleh M Deri Kurniawan
Ass wr wb, pada artikel kali ini saya akan menulis sebuah pengalaman dari hidup saya ketika saya sedang mempunyai maksud atau cita-cita. Maksud dan cita-cita saya tersebut adalah sesuatu yang besar dalam hidup saya. Dan hanya kekuatan do’a, usaha yang sungguh-sungguh serta maksimallah yang bisa mewujudkan cita-cita saya.
Sebagai mahluk yang mempunyai hawa napsu, maka kita akan selalu mempunyai keinginan dan juga cita-cita. Keingainan yang bersifat cita-cita terkadang secara tidak langsung akan menjadi suatu keharusan bagi kita untuk bisa mewujudkannya tanpa kompromi. Dengan adanya keharusan tersebut maka secara tidak langsung akan mendatangkan perasaaan strees apabila kita belum bisa mewujudkannya. Sebagai seorang muslim, selain berdo’a kita juga diwajibkan berusaha dengan sungguh-sungguh dan maksimal untuk mewujudkan cita-cita kita. Nah pada artikel kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya.
Sebagai muslim, dulu ketika saya kecil selalu diingatkan untuk melaksanakan apa yang menjadi kewajiban seorang muslim. yaitu diantaranya sholat, mengaji dan berdo’a. Alhamdulillah pengajaran-pengajaran itu sampai saat ini masih saya laksanakan. Dulu ketika saya selesai sholat dan mengaji saya selalu berdo’a. Do’a yang saya panjatkan bermacam-macam, maklum namanya juga manusia banyak maunya. Setelah selesai berdo’a maka otomatis timbullah perasaan mengharapkan agar do’a kita segera diwujudkan dan dikabulkan Alloh. Setelah do’a kita terwujud maka timbullah rasa syukur pada Alloh dan saya rasa itu adalah hal yang positip. Tapi berdo’a akan menjadi sebuah masalah ketika do’a kita belum dikabulkan Alloh. Nah hal inilah yang akan saya sikapi melalui artikel ini. Tak sedikit orang yang menjadi kufur hati dan kufur lisan ketika do’a-do’anya belum dikabulkan Alloh, dan itu adalah dosa yang tidak terasa. Bagaimana agar anda terhindar dari dosa tersebut, inilah pengalaman saya.
Ketika saya berdo’a saya hanya menjadikan Alloh sebagai satu-satunya alasan saya berdo’a sehingga dalam hati saya timbul beikhlasan dan kepasrahan. Sebagai manusia saya mempunyai berjuta keinginan dan harapan dan saya yakin Alloh tahu akan keinginan saya itu. Saya tidak menyebutkan satu persatu keingainan saya, sebagai contoh ketika kita ingin mencari pasangan hidup, semakin banyak kriteria yang kita inginkan maka saya yakin anda akan semakin sulit untuk mendapatkan pasangan tersebut. Ketika saya berdo’a, semua keinginan saya hanya saya tekadkan dalam hati saya sambil lidah saya berucap dengan penuh keyakinan ROBBANAA AATINAA FIDDUN YA HASANAH WAFIL AAKHIROTI HASANAH WAKINAA ADZAA BANNAAR. Setelah do’a ini saya ucapkan berulang-ulang maka saya akhiri do’a saya dengan membaca surot Alfatihah. Nah dengan do’a dan tata cara seperti inilah saya merasa tenang dan ihklas menunggu dan menerima apa yang Alloh beri kepada saya. Ketika Alloh belum mengabulkan apa yang saya tekadkan dalam hati waktu saya berdo’a maka sayapun ikhlas menerimanya karena saya yakin itu adalah hal yang terbaik menurut Alloh dan sebaliknya ketika Alloh mengabulkan apa yang kita tekadkan dalam hati pada waktu berdo’a, maka saya pun menerimanya dengan ikhlas karena saya yakin itu adalah jalan terbaik menurut Alloh buat saya. Dengan demikian kita terhindar dari dosa kufur hati. Ini adalah pengalaman terbaik dalam hidup saya ketika saya berdo’a. Semoga bermanfaat buat anda.
Dari pengalaman saya tersebut, perlu saya garis bawahi bahwa cara saya berdo’a diatas adalah berdo’a yang berhubungan dengan keinginan, maksud dan cita-cita kita, tidak berhubungan dengan kewajiban kita mendo’akan para rosul, para sahabat, suhada. ulama dan orang tua serta muslimin muslimat. Pada dasarnya sama tapi apa yang kita ucapkan saja yang berbeda. ( perlu dijelaskan lebih rinci lagi). wassalam

Tips membuat ayam goreng tepung ala kfc

Ayam Goreng Tepung ala kfc



Ayam Goreng Tepung ala kfc
BAHAN :
1 ekor ayam, potong 8 bagian(usahakan menyembelih sendiri, agar kita yakin bahwa ayam tersebut halal dan segar)
3 sdm minyak goreng
1 sdt garam (tambah jika dirasa kurang)
1 sdt gula pasir
½ sdt msg atau petcin(boleh dihilangkan/tidak pakai)
2 putih telur untuk hasil yang lebih baik maka gunakanlah telur bebek, untuk pencelup (tambahkan jika dirasa kurang)

BUMBU HALUS :
3 siung bawang putih
3 butir kemiri, sangrai
1 sdt ketumbar, sangrai
2 cm jahe
3 sdt cabai bubuk (bisa dikurangi atau ditiadakan jika utk anak-anak)
1 sdt merica

TEPUNG PELAPIS :
200 gr tepung terigu
20 gr tepung maizena
20 gr tepung beras
1 sdm margarin
1 sdt soda kue
1 sdt ketumbar bubuk
1 sdt pala bubuk
1 sdt garam
½ sdt merica bubuk(bisa ditambah tergantung selera)
1 sdt cabai bubuk (bisa dikurangi atau ditiadakan jika utk anak-anak)

CARA MEMBUAT :
1. Panaskan minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu halus hingga harum, tambahkan garam, msg dan gula, aduk sampai bumbu matang.
2. Masukkan ayam, masak sampai berubah warna. Tutup wajan. Ungkep ayam sekitar 30-35 menit hingga air mengering, angkat, tiriskan.
3. Tepung : campur tepung terigu, tepung maizena, tepung beras, margarin, soda kue, ketumbar bubuk, pala bubuk, garam, merica bubuk dan cabai bubuk, aduk hingga tercampur rata, sisihkan.
4. Kocok putih telur menggunakan garpu hingga berbusa. Bersihkan bumbu-bumbu yang menempel pada ayam, celupkan ayam ke dalam kocokan putih telur, lalu gulingkan pada tepung pelapis. Ulangi lagi proses ini sekali lagi, lalu simpan ayam yang sudah dilapisi tepung sekitar 1 jam agar tepung melekat dengan sempurna sehingga minyak tidak cepat kotor pada waktu proses penggorengan.
5. Panaskan minyak goreng dalam wajan di atas api besar, dalam proses penggorengan ini saya tekankan untuk hasil yang sempurna maka gunakanlah minyak goreng yang banyak, kemudian masukkan ayam berbalut tepung, goreng hingga berwarna kuning kecoklatan, angkat, tiriskan. Lakukan hingga ayam habis.
6. Sajikan ayam selagi panas dan nikmati dengan saus pedas.
Resap ini akan dirasa sulit jika hanya anda baca dan anda bayangkan saja, tapi akan terasa mudah dan menyenangkan ketika anda memperaktekannya. Lakukan seperti melakukan sebuah eksperimen.


SAYA YAKIN, ANDA PASTI BISA

Minggu, 30 Mei 2010

TIPS MENJADI SEORANG KOMENTATOR. BY Deri kurniawan

Ass wr wb, disini saya akan coba menulis tentang sesuatu yang boleh disebut sebagai suatu profesi dan juga boleh disebut salah satu sifat dasar manusia yaitu komentar. Sifat dasar ini ada dalam setiap manusia tidak terkecuali, belakangan ini sifat dasar manusia yang selalu ingin berkomentar ini bisa dijadikan sebuah profesi yang tidak menutup kemungkinan untuk bisa menghasilkan uang. Setiap orang pada dasarnya bisa berkomentar tentang berbagai hal, termasuk hal-hal yang sama sekali tidak di pahaminya. Namun menurut saya seorang komentator yang baik, dia hanya akan mengomentari sesuatu yang benar-benar dia kuasai dan dia pahami, kalaupun pada suatu waktu dia berada dalam suatu situasi dimana dia harus mengomentari sesuatu yang bukan bidangnya maka dia akan mempelajarinya terlebih dahulu. Seorang komentator dituntun untuk mempunyai pengetahuan yang luas dan bisa berfikir positif sehinga dia bisa mengomentari suatu situasi dengan OBJEKTIF.
Adapun yang menjadi dasar saya menulis artikel ini adalah karena sudah seringnya saya mendengar dan melihat komentar-komentar yang tidak bertanggung jawab dari seseorang pada orang lain, seseorang kepada sebuah lembaga atau bahkan komentar seseorang kepada PENCIPTANYA. Seseorang tak segan-segan mengomentri orang lain sombong, tidak dewasa, kekanak-kanakan, pelit, pemarah, tidak punya kesabaran, pendendam, keterlaluan dll dan dilakukan dengan cara dipergunjingkan. Menurut saya komentar-komentar seperti ini adalah komentar yang tidak bertanggung jawab, komentar seperti ini bukan bersifat memperbaiki dan membangun tapi lebih bersifat mengejek. Jadi dasar dari penulisan artikel ini adalah dari pengalaman dan perjalanan hidup saya dan saya berharap kita bisa sama-sama belajar untuk menjadi lebih baik serta bisa membuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.
Ada beberapa hal yang yang harus dilakukan dan dimiliki oleh seorang komentator atau seseorang yang akan mengomentari suatu situasi atau mengomentari seseorang yaitu
1. Tanyalah pada diri anda apakan anda orang yang pantas untuk mengeluarkan komentar. Dengan anda berfikir seperti ini maka anda tidak akan mengomentari setiap orang yang mungkin akan membuat orang tersinggung, sehingg apabila orang sudah tersinngung, maka tujuan yang baik dari komentar kita tidak akan sampai pada sasaran.
2. Tanya pada diri anda apakah anda mempunyai pengetahuan yang luas tentang suatu situasi yang akan anda komentari. Apabila anda merasa diri anda adalah orang yang cukup banyak tahu tentang situasi yang akan anda komentari, maka silahkan anda berkomentar dengan baik dan bersifat membangun karena dengan demikian saya yakin orang yang anda komentari pun sebenarnya membutuhkan orang-orang seperti anda.
3. Lakukan dan berikan komentar dengan tehnik dan cara yang baik. Apabila anda sudah mempunyai 2 hal diatas maka selanjutnya anda layak sebagai seorang komentator yang bertanggung jawab. Namun berhasil atau tidaknya anda mengontari suatu situsi, tergantung pada tahap yang ketiga ini. Berbekal dengan 2 hal diatas, tentunya anda hanya akan mengomentari suatu situasi dari seseorang yang menurut anda harus anda komentari karena anda adalah orang yang mengerti dan tahu. Maka berikanlah komentar anda dengan cara yang benar. Ajaklah orang yang akan anda komentari bicara dari hati ke hati, jangan mengomentari situsi orang dibelakang orang tersebut { membicangkan orang lain }, karena selain berdosa juga akan membuat tersinggung perasaan orang tersebut , sehingga tujuan baik dan mulia dari sebuah komentar hanya akan menjadi sebuah perselisihan. Disini selalu dan selalu saya tekankan tanyalah pada diri anda, apa tujuan anda sebenarnya mengontari orang, apabila tujuan anda benar-benar baik maka lakukanlah dengan cara-cara yang baik. Apalagi jika yang akan anda komentari misalnya adalah saudara anda yang benar-benar saudara anda. Perlakukanlah dia seperti selayaknya seorang saudara. Dengan perlakuan seperti itu saya yakin, saudara andapun sebenarnya sangat membutuhkan anda sehingga dengan demikian komentar anda akan selalu didengar dan dijadikan sebuah masukan yang positif. Dengan demikian secara tidak langsung andapun telah sukses menjadi seorang komentator.
Nah untuk saat ini demikian saja dulu. Mohon maaf, bukan bermaksud menggurui tapi sebagai mahluk yang punya hati nurani mari kita sama-sama belajar, dan memahami kewajiban kita dan melaksanakannya sesuai kemampuan kita. Silahkan lihat tulisan saya ini dengan mata anda, pikirkan dengan akal anda, rasakan dengan hati nurani anda dan lakukan dalam kehidupan anda. InsyaAlloh artikel berikutnya akan menyusul semoga bermanfaat. wassalam